headads
Picture
19 June 2013

Belajar TAJWID 4

Wednesday, June 19, 2013
BAB IV
HUKUM MIM MATI, NUN-MIM SYIDDAH, LAM TA’RIF , IDGHOM DAN LAM ISIM, HURUF DAN QOLQOLAH

Apabila ada mim mati (           ) yang bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah 28 mempunyai 3 bacaan yaitu : Idgom mimy/idghom mitflain, ikhfa’ syafawy dan idhar syafawy dengan penjelasan sebagai berikut :

A.          Idghom Mimi/Idghom Mitslain
Yang dinamakan Idgom Mimy adalah bertemunya huruf yang mati dengan huruf-huruf hidup sekira menjadi satu, seperti huruf yang bertasydid, sedangkan yang disebut Mimi adalah karena bertemunya huruf yang mati dengan huruf yang hidup itu adalah huruf Mim (). Dan adapun disebut Mitslain karena bertemunya huruf yang mati dengan yang hidup adalah sama dalam sifat dan makhrajnya. Hurufnya hanya satu yaitu Mim (). Pedoman membacanya adalah apabila ada mim mati   () bertemu dengan Mim () maka membacanya disebut idghom mitslain.
Contoh :
ﻟﻬﻢ ﻤﺜﻼ - ﻮﻟﻜﻢ ﻤﺎ ﻔﻰﺍﻻﺮﺾ

B.           Ikhfak Syafawi
Yang dinamakan ikhfak syafawi adalah membaca atau mengucapkan huruf yang mati dan sunyi dari tasydid disertai dengan ghunnah (dengung) pada huruf yang pertama (           ). Syafawi adalah huruf yang akan dibaca ikhfak itu sebangsa bibir, yaitu hurufnya hanya satu () pedoman membacanya ialah apabila ada mim mati () bertemu dengan bak () makanya wajib dibaca ikhfak syafawi.
Contoh :
ﺘﺮﻤﻴﻬﻢ ﺒﺤﺠﺎﺮﺓ  -  ﻮﻫﻢ ﺒﺎﻻﺨﺮﺓ


C.          Idhar Syafawi
Yang dinamakan idhar syafawi adalah mengeluarkan huruf dari makhrojnya dengan jelas (bila ghunnah). Syafawi adalah huruf yang mati yang harus dibaca idhar itu sebangsa bibir.
Hurufnya ialah semua huruf hijaiyah selain mim dan bak               (ﻢ,ﺐ) akan tetapi untuk wawu dan fak (ﻮ,ﻒ) itu harus lebih di idharkan dari pada yang lain karena huruf tersebut juga sebangsa bibir.
Pedoman membacanya adalah apabila ada mim mati () bertemu dengan salah satu huruf hijaiyah selain mim dan bak  (ﻢ,ﺐ) maka hukumnya wajib dibaca idhar syafawi contoh :
ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻮﻻﺍﻠﻈﺎﻠﻴﻦ   -   ﻮﻫﻢ ﻔﻴﻬﺎ


D.          Hukum Mim dan Nun (ﻢ,ﻦ) Yang Bertasydid
Apabila ada nun dan mim yang bertasydid (ﻢ,ﻦ) maka hukumnya wajib ditampakkan ghunnahnya, dan disebut bacaan ghunnah. Adapun lamanya dengungan kira-kira satu alif atau dua harokat. Contoh :
ﺜﻢ   -   ﻋﻢ   -   ﻤﻦ ﺍﻠﺠﻨﺔ ﻮﺍﻠﻨﺎﺲ
Adapun tempatnya ghunnah adalah pada janur hidung, ghunnah itu akan lebih tampak terang ketika lubang hidung di sumbat asal tidak terlalu rapat (ketika mengucapkan huruf ghunnah).

E.           Hukum Al Lil Mu’arrifah
Al Lil Mu’arrifah yang jatuh sebelum huruf hijaiyah itu mempunyai dua hukum.
1.      Al (ﺍﻞ   ) qomariyah, disebut qomariyah ini hanya untuk memudahkan saja, yakni membacanya huruf-huruf qomariyah ini sama dengan membaca lafadz Al-qomariyah (ﺍﻠﻘﻤﺮﻴﺔ) Al-nya diberi tanda sukun dan dibaca dengan jelas.

Hurufnya ada 14 yang terkumpul dalam bait :
ﺍﺒﻎ ﺤﺠﻚ ﻮﺨﻒ ﻋﻘﻴﻤﺔ
Pedoman membacanya adalah apabila ada Al-mu’arrifah, sesudah ada salah satu huruf 14 tadi maka Al tersebut diatas harus dibaca dengan sukun dan hukumnya wajib dibaca Idhar Qomariyah. Contoh :
ﺍﻻﻨﻌﺎﻢ  -  ﺍﻠﺒﺭ  -  ﺍﻠﻐﻤﺎﻢ  -  ﺍﻠﺤﻤﻴﻢ
ﺍﻠﺠﻨﺔ  -  ﺍﻠﻜﻮﺜﺭ  -  ﺍﻠﻮﺍﻠﺪﺍﻦ  -  ﺍﻠﺨﻴﺭ  -  ﺍﻠﻔﺘﻨﺔ
ﺍﻠﻌﺎﺭﻔﻴﻦ  -  ﺍﻠﻘﻤﺭ  -  ﺍﻠﻴﻮﻢ  -  ﺍﻠﻤﺎﻞ  -  ﺍﻠﻬﺪﻯ

2.      Al-Syamsiyah, disebut demikian juga untuk memudahkan saja yakni memudahkan membacanya. Membaca Al-Syamsiyah ini sama dengan membaca lafadz Al-Syamsiyah (  ﺍﻠﺸﻤﺴﻴﺔ) yakni membaca Al-nya hilang dan huruf syamsiyahnya dibaca tasydid, jadinya As-Syamsiyah (ﺍﻠﺸﻤﺴﻴﺔ).
Adapun huruf-hurufnya adal 14 yang terdapat dalam   bait :
ﻄﺐﺜﻢﺼﻞﺮﺤﻤﺎﺘﻔﺰﺿﻒﺬﺍﻨﻌﻢﺪ - ﻉﺴﻮﺀﻈﻦﺰﺮﺸﺮﻴﻐﺎﻠﻠﻜﺮﺍﻢ
Pedoman membacanya adalah apabila ada Al Lil Mu’arrifah setelah ada salah satu huruf 14 tadi maka huruf-huruf tersebut harus dibaca dengan tasydid dan disebut bacaan As-Syamsiyah atau Idgom Syamsiyah. Contoh :
      ﺍﻠﻄﻴﺒﺎﺖ - ﺍﻠﺜﺎﻘﺐ - ﺍﻠﺼﺎﺪﻘﻴﻦ - ﺍﻠﺮﺤﻤﻦ - ﺍﻠﺘﻮﺍﺐ
ﺍﻠﻆﺎﻠﻴﻦ - ﺍﻠﺬﻜﺮ - ﺍﻠﻨﺎﺲ - ﺍﻠﺪﺍﻋﻰ - ﺍﻠﺴﻤﻴﻊ - ﺍﻠﻆﺎﻠﻤﻴﻦ
ﺍﻠﺰﺒﻮﺮ - ﺍﻠﺸﺎﻔﻊ - ﺍﻠﻠﻴﻞ

F.           Al -Idghom
Peganganya idghom itu harus huruf yang kuat, tidak bisa di idghomkan dengan huruf yang lemah (dhoif) seperti :
Dhod () bertemu dengan Tak () seperti : ﻋﺮﻀﺘﻢﺍﻔﻀﺘﻢ
Dzo () bertemu dengan Tak () seperti : ﺍﻮﻋﻈﺖ
Dhod () bertemu dengan Tho’ () seperti : ﻔﻤﻦﺍﻄﺮﺓ - ﺛﻢﺍﻀﻄﺮ
Dan semua huruf halaq (ﺀﻫﻉﻍﺡﺥ) juga tidak ada idghom kecuali bila bertemu dengan huruf misal (huruf yang sama) baik makhroj maupun sifatnya. Adapun sebab tidak bolehnya di idghomkan adalah karena jauh mahrojnya dan sulit dibaca contoh :
ﻔﺎﺼﻔﺢﻋﻨﻬﻡ - ﻻﺘﺰﻍﻘﻠﻭﺒﻨﺎ - ﻴﺘﺒﻊﺨﻄﻭﺍﺖ - ﻔﺴﺒﺤﻪ - ﻭﺍﺴﻤﻊﻏﻴﺮ

Contoh-contoh tersebut diatas itu wajib dibaca Idhar karena sudah ijma’ dari semua ahlul qurro dan tidak diperbolehkan idghom.
Idghom dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
1.      Idghom Mutamatsilain
Idghom mutamatsilain adalah apabila ada dua huruf yang sama makhrojnya dan sifatnya seperti bak () bertemu dengan bak (          ) dan yang awal mati, maka hukumnya wajib idghom (bittifaqil qurro’)  baik dalam satu kalimat maupun dua kalimat seperti :
ﻴﻭﺠﻬﻪ  -  ﻴﻌﺘﺐﺑﻌﻀﻜﻡ
Kecuali kalau berupa huruf mad : wawu () mati setelah dhommah yak () mati setelah kasroh seperti :
ﻘﺎﻠﻭﺍﻭﻫﻢ  -  ﻔﻰﻴﻮﻡ
Ini wajib idhar (bittifaqil qurro’) karena untuk menjaga mad ashli atau mad thobi’i jangan sampai hilang. Dari itu kalau bukan huruf mad yakni hanya merupakan huruf lain saja          (wawu mati dan yak mati setelah harokat tathah) maka tetap harus diidghomkan seperti :
ﻋﺻﻭﺍﻮﻜﺎﻨﻭﺍ - ﺍﻭﻭﺍﻭﻨﺼﺮﻭﺍ - ﺜﻢﺍﺘﻘﻭﺍﻭﺍﻤﻨﻭﺍ
Idghom mutamatsilain ini dibagi dua yaitu :
a.       Shoghir, contoh : ﺍﻀﺮﺐ ﺒﻌﺼﺎﻚ

b.      Kabir, contoh : ﻔﻴﻪﻫﺪﻯ - ﺍﻠﺮﺤﻴﻡﻤﺎﻠﻚ

Kabir ini menurut Imam Hafs ‘An Ashim tidak ada, sedang yang mempunyai pendapat ini adalah Imam Susi An Abi Amrin.

2.      Idghom Mutajanisain
Dinamakan Idghom Mutajanisain yaitu ketika ada dua huruf yang sama dalam makhrajnya tetapi berbeda dalam sifatnya huruf yang pertama mati seperti Dal () bertemu dengan Tak   () contoh :
ﻘﺪﺘﺒﻴﻦ - ﻴﻠﻬﺚﺬﻠﻚ - ﺍﺜﻘﻠﺖﺪﻋﻮﺍﺍﷲ
ﻫﻣﺖﻄﺎﺌﻔﺔ - ﺍﺬﻈﻠﻤﻮﺍ

Kemudian seperti lagi : ﺍﺮﻜﺐﻤﻌﻨﺎ menurut Ashim dibaca bighunnah. Adapaun kalau ada lafadz : ﻠﺌﻦﺒﺴﻂﺖ ini sebagaimana diterangkan diatas (tidak di idghomkan kamil tetapi idghom naqis).

3.      Idghom Mutaqaaribain
Idghom Muaqaaribain yaitu ketika ada dua huruf yang berdekatan makhraj dan sifatnya, sedang yang pertama mati seperti Qof () dalam lafadz :
ﺍﻠﻡﻨﺨﻠﻘﻜﻢ  -  ﻘﻞﺮﺐ

G.          Hukum Lam Isim Yang Ashli
Apabila ada Lam dalam kalimat isim maka secara mutlak harus di idharkan contoh :
ﺴﻠﻄﺎﻦ  -  ﺴﻠﺴﺒﻴﻼ  -  ﺍﻠﻮﺍﻨﻜﻢ
Adapun hukum lam yang lain adalah :
1.      Hukum Lam Fi’il
Apabila adal Lam dalam kalimat Fi’il baik Madhi maupun Amr kecuali Lam Fi’il Amr yang bertemu dengan Lam () dan Ra () ini wajib di Idghomkan contoh :
ﻘﻞﻠﻜﻢ  -  ﻘﻞﺮﺐ
Adapun yang lain wajib di idharkan contoh :
ﺍﻠﺘﻘﻁ - ﻴﻠﺘﻘﻁ - ﺍﻠﺘﻘﻁ - ﺍﻠﺘﻘﻰ - ﻴﻠﺘﻘﻰ - ﺍﻠﺘﻘﻰ
ﺠﻌﻠﻨﺎ - ﻀﻠﻠﻨﺎ - ﻮﺍﻠﺘﻘﻰ - ﻘﻞﻨﻌﻡ

2.      Hukum Lam Huruf
Apabila ada Lam terdapat pada kalimat huruf maka wajib dibaca Idhar juga seperti :
ﻫﻞﺘﺴﻄﻴﻊ  -  ﺒﻞﻄﺒﻊﺍﷲ

Ini juga terkecuali bila bertemu dengan Lam dan Ro (ﻞ,ﺭ) maka kalau terjadi demikian harus di idghomkan contoh :
ﺒﻞﻟﻜﻡﺒﻞ  -   ﺭﻔﻌﻪﺍﷲ

(Bacaan Bal Roona ini untuk selain hafas menurutnya bacaan Bal Roona ini di baca Sakt). Alasan Imam Hafas membaca Sakt adalah agar tidak serupa dengan Barrona (ﺒﺭﺍﻦ) yang berarti dua orang yang baik sedangkan apabila dibaca Bal Roona berarti bahkan berkata.

H.          Qolqolah
Qolqolah menurut bahasa berarti mengguncang atau menggoyang. Sedangkan menurut istilah adalah menggoyangkan bunyi huruf qolqolah ketika mati atau ketika waqof.
Huruf qolqolah itu ada 5 yaitu : ﻖ  -  ﻄ  -  ﺐ  -  ﺝ  -  ﺪ
Qolqolah itu terbagi menjadi 2 bagian :
1.      Qolqolah Kubro yaitu apabila huruf-huruf qolqolah tersebut berharokat sukun sebagai ganti (iwad) karena di waqofkan.
Contoh :
ﺨﻼﻖ ۞ ﺼﺭﺍﻄ ۞ ﻋﺬﺍﺐ ۞ ﺒﻬﻴﺞ ۞ ﺸﺪﻴﺪ ۞
2.      Qolqolah Shugro yaitu apabila huruf-huruf qolqolah itu berharokat sukun yang asli (bukan karena diwaqofkan) contoh:
ﻴﻘﻄﻌﻮﻦ  -  ﻴﻄﻤﻌﻮﻦ  -  ﻴﺠﻌﻠﻮﻦ  -  ﻴﺪﻋﻮﻦ
B

0 comments:

Post a Comment

 
Toggle Footer